30menit.com – Jonggreng Saloko, pantai di Malang selatan yang indah tapi tersembunyi.

Ada yang pernah mendengar kata atau istilah atau mungkin sebuah nama “Jonggreng Saloko”? Mungkin para pendaki gunung lebih mengenal istilah tersebut sebagai nama dari kawah Gunung Semeru. Yup Kawah Gunung Semeru memang memiliki nama Jonggreng Saloko. Kawah yang sampai tulisan ini dibuat masih aktif mengeluarkan awan panas beracun mengandung belerang yang lebih dikenal sebagai “Wedus Gembel”.

Tapi disini saya tidak akan cerita tentang kawah Jonggereng atau Wedus Gembel atau mungkin Gunung Semeru. Tapi…

Di Kabupaten Malang Jawa Timur Indonesia ada pantai yang menurut saya cukup eksotis. Banyak terdiri dari batu karang yang indah. Walaupun kebanyakan terdiri dari karang tapi pantai ini masih memiliki pasir. Pantai ini juga dikenal dengan sebutan pantai “Jonggreng Saloko”. Namanya persis dengan nama kawah Gunung Semeru seperti di atas. Pantai ini tepatnya berada di desa Mentaraman, kec Donomulyo, kab Malang Jawa Timur Indonesia. Untuk mencapai lokasi, jika dimulai dari Kota Malang anda harus ke arah selatan menuju kec Kepanjen. Sampai di kec Kepanjen perempatan besar. Ambil jalan lurus atau arah selatan. Jika ke kanan (arah barat) menuju kab Blitar, jika ke kiri (arah timur) menuju kec Turen, so tetap ambil jalan lurus arah selatan. Dengan menelusuri jalan arah selatan tersebut anda akan sampai di desa Mentaraman kec Donomulyo.

Membahas pantai Jonggreng ini, boleh dikatakan pantai ini merupakan pantai tersembunyi. Bagaimana tidak, pantai ini benar-benar terpisah dari dunia luar. Lumayan jauh dari pemukiman warga. Setelah melewati pemukiman terakhir warga desa Mentaraman, anda akan melintasi hutan dengan akses jalan yang menurut saya sangat menyiksa. Akses jalan yang dilewati terdiri dari bebatuan makadam yang tidak teratur dan terjal yang mungkin dapat membuat suspensi motor anda rusak parah atau ban bocor. Untung motor saya tidak sampai rusak atau bocor. Disarankan gunakan motor cowok yang masih memiliki suspensi standart jangan bebek karena akan sangat menyiksa apalagi suspensinya tidak standart.

Akan tetapi akses jalan yang menyiksa tersebut akan terbayar lunas bahkan lebih  oleh keindahan pantai tersebut. Pemandangan laut lepas yang benar-benar memukau mata dengan komposisi batu karang dan pasir putih. Dilengkapi dengan deburan ombak khas pantai selatan. Komposisi yang benar-benar sempurna. Satulagi… Ada yang khas dari pantai ini. Yaitu suara “Bross”. Suara ini tercipta dari hantaman ombak yang mengenai batu karang. Dimana batu karang tersebut memiliki rongga yang cukup besar di dalamnya. Sehingga saat ombak datang dan menerjang batu karang, suara yang ditimbulkan akan bergaung di rongga tersebut dan terdengarlah bunyi “Bross” tersebut.

Lokasi Suara “Bross”

Kalau dilihat dari sisa-sisa bangunan yang ada di sana, sepertinya pantai ini sebelumnya pernah dikelola sebagai tempat wisata. Tapi entah kenapa pengelolaan tersebut sudah tidak dilakukan lagi sehingga pantai tersebut bagai pantai yang tidak terurus. Bekas bangunan yang ada seperti bangunan pintu masuk yang dilengkapi dengan loket pembelian tiket yang sudah usang serta beberapa kamar mandi buat ganti baju atau mandi air tawar yang sudah tidak terurus. Mungkin hal tersebut dikarenakan akses jalan menuju pantai yang benar-benar menyiksa menyebabkan pantai tersebut jarang dikunjungi atau minim wisatawan. Sayang sekali, padahal menurut saya pantai tersebut layak menjadi tempat wisata yang cukup mempesona.

Saya bersama teman-teman berpose di pintu masuk

Berikut beberapa keindahan lainnya..